Senin, 23 Juni 2014

Liburan ke Muntok

 
Saya mau cerita tentang liburan saya di Kota Muntok, bukan montok ya he he he... Muntok merupakan Ibukota Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
 
Ada dua jenis kapal yang bisa digunakan untuk menyeberang ke Pulau Bangka dari Pelabuhan Boombaru Palembang atau Pelabuhan Tanjung Api – api Banyuasin menuju Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok yaitu Kapal Cepat Jet Foil dan Kapal Fery. Namun kali ini saya menggunakan Kapal Cepat Jet foil karena letak pelabuhannya berada di pusat Kota Palembang dengan akses menuju Pelabuhan Boombaru sangat mudah dan dekat, dibandingkan dengan akses menuju Pelabuhan Tanjung Api – api yang belum begitu baik dan jarak yang jauh dari Kota Palembang.

Setelah tiba di Pelabuhan Boombaru saya langsung menuju loket Kapal Cepat Sumber Bangka yang akan membawa saya ke Pulau Bangka, Harga tiket kapal 240 rb per orang. Pukul 07.00 kapal cepat Sumber Bangka perlahan meninggalkan pelabuhan Boombaru Palembang, perjalanan menuju Pulau Bangka memakan waktu sekitar 3 jam. Waktu yang paling lama saat di perjalanan yaitu di perairan sungai musi karena kapalnya tidak bisa berjalan dengan cepat melintas di perairan ini. Menurut beberapa orang jika kapalnya berjalan dengan cepat diperairan sungai musi akan membuat ombak yang akan menerjang rumah - rumah warga yang ada dipinggiran sungai musi, oleh karena itu kapal yang melintas di sungai musi harus berjalan perlahan.
 
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan menyenangkan, Pukul 10.15 kapal cepat Sumber Bangka akhirnya merapat di dermaga kapal cepat Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok. Ada satu hal yang menurut saya sedikit menyebalkan saat kapal merapat di pelabuhan yaitu porter menyerbu kapal dan kadang suka nyerobot untuk angkut barang kita, yang menyebabkan penumpang sedikit kesulitan untuk keluar dari kapal. Setibanya di Pelabuhan Tanjung Kalian saya langsung disambut oleh Bakwo dan Makwo (sebutan untuk Paman dan Bibi) yang menjemput saya dan langsung menuju rumah Bakwo. 
 
Pintu masuk Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok

Waktunya berkeliling kota dan berwisata :D

Menurut saya kota Muntok merupakan kota kecil yang hijau dan nyaman, tidak terlalu ramai seperti kota lainnya. Akan tetapi untuk berwisata dan berkeliling kota Muntok cukup sulit karena ketersediaan angkutan umum di kota ini sangat minim, kecuali ojek. 

Objek wisata yang Pertama kali yang ingin saya kunjungi di Bangka yaitu pantai, maklum di Palembang tidak ditemui yang namanya pantai kecuali Sungai Musi. Objek wisata pantai di kota Muntok yang saya kunjungi yaitu pantai Asmara dan Pantai Batu Rakit. Lokasi pantai tersebut berdekatan dan tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung kalian, sehingga tidak terlalu sulit untuk mengunjungi pantai tersebut dalam satu hari.

Pantai Asmara





Pantai Batu Rakit 




Untuk urusan kuliner di pantai Asmara dan pantai Batu Rakit kita bisa makan otak-otak dan pempek panggang dengan minum air kelapa muda atau teh botol, jam buka warung yang ada di pantai ini pada sore hari, pada waktu inilah pantai ini sangat ramai di kunjungi warga Kota Muntok.

Di sebelah pantai Asmara ada sebuah Menara Mercusuar yang berdiri dengan gagah dan menjulang tinggi kurang lebih 65 m dan dibangun pada tahun 1862 dengan perpaduan warna putih dan merah. Untuk naik ke atas menara mercusuar kita dikenakan biaya 5 ribu.

Menara mercusuar Tanjung Kalian, Muntok

Dan juga ada sebuah monumen peringatan kepahlawanan dan pengorbanan korps perawat angkatan darat Australia di Pulau Bangka pada saat Perang Dunia ke – 2 tahun 1942 – 1945.
 


Di kota Muntok juga terdapat bangunan – bangunan bersejarah yang patut kita kunjungi yang pertama yaitu Wisma Ranggam, yang menurut Pak Edy Rasidi seorang penjaga rumah tersebut menuturkan bahwa rumah tersebut tempat pengasingan Soekarno dan cukup lama di diami oleh Soekarno, serta salah satu tempat penting dalam penyusunan strategi perjuangan untuk melawan Belanda. Koleksi yang dimiliki rumah tersebut tidak terlalu lengkap, hanya ada beberapa foto dan barang yang memperlihatkan sejarah dan perjalanan Soekarno di Muntok.

Wisma Ranggam 



Bangunan bersejarah yang kedua yaitu Masjid Jami dan Kelenteng Kong Fuk Miau yang bersebelahan dan berloksi di pusat Kota Muntok, Masjid Jami merupakan Masjid tertua di kota Muntok

Masjid Jami
Kelenteng Kong Fuk Miau
Pintu Masuk
Bangunan Utama
Bangunan bersejarah yang ke tiga yaitu Rumah Mayor China yang tidak begitu jauh jaraknya dari Masjid Jami dan Kelenteng Kong Fuk Miau. “Rumah Mayor China dibangun pada tahun 1834, merupakan kediaman Chung A Tiam, Mayor kedua yang diangkat oleh Pemerintah Belanda sebagai kepala masyarakat China.  Bangunan utama rumah mayor dipengaruhi arsitektur Eropa dengan pilar-pilar besar. pada pintu masuk terdapat 2 relief Shisa, the guardian lions” (sumber : http://portal.bangkabaratkab.go.id). Namun sayang, saya tidak bisa masuk ke rumah tersebut dan hanya bisa melihat dari luar pagar saja.



bersambung.....