Saya mau
cerita tentang liburan saya di Kota Muntok, bukan montok ya he he he... Muntok
merupakan Ibukota Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ada dua jenis
kapal yang bisa digunakan untuk menyeberang ke Pulau Bangka dari Pelabuhan
Boombaru Palembang atau Pelabuhan Tanjung Api – api Banyuasin menuju Pelabuhan
Tanjung Kalian, Muntok yaitu Kapal Cepat Jet Foil dan Kapal Fery. Namun kali
ini saya menggunakan Kapal Cepat Jet foil karena letak pelabuhannya berada di pusat
Kota Palembang dengan akses menuju Pelabuhan Boombaru sangat mudah dan dekat,
dibandingkan dengan akses menuju Pelabuhan Tanjung Api – api yang belum begitu
baik dan jarak yang jauh dari Kota Palembang.
Setelah
tiba di Pelabuhan Boombaru saya langsung menuju loket Kapal Cepat Sumber Bangka
yang akan membawa saya ke Pulau Bangka, Harga tiket kapal 240 rb per orang. Pukul
07.00 kapal cepat Sumber Bangka perlahan meninggalkan pelabuhan Boombaru
Palembang, perjalanan menuju Pulau Bangka memakan waktu sekitar 3 jam. Waktu
yang paling lama saat di perjalanan yaitu di perairan sungai musi karena
kapalnya tidak bisa berjalan dengan cepat melintas di perairan ini. Menurut beberapa
orang jika kapalnya berjalan dengan cepat diperairan sungai musi akan membuat
ombak yang akan menerjang rumah - rumah warga yang ada dipinggiran sungai musi,
oleh karena itu kapal yang melintas di sungai musi harus berjalan perlahan.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan
menyenangkan, Pukul 10.15 kapal cepat Sumber Bangka akhirnya merapat di dermaga
kapal cepat Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok. Ada satu hal yang menurut saya
sedikit menyebalkan saat kapal merapat di pelabuhan yaitu porter menyerbu kapal
dan kadang suka nyerobot untuk angkut barang kita, yang menyebabkan penumpang
sedikit kesulitan untuk keluar dari kapal. Setibanya di Pelabuhan Tanjung
Kalian saya langsung disambut oleh Bakwo dan Makwo (sebutan untuk Paman dan
Bibi) yang menjemput saya dan langsung menuju rumah Bakwo.
![]() |
Pintu masuk Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok |
Waktunya berkeliling kota dan berwisata :D
Menurut saya
kota Muntok merupakan kota kecil yang hijau dan nyaman, tidak terlalu ramai
seperti kota lainnya. Akan tetapi untuk berwisata dan berkeliling kota Muntok
cukup sulit karena ketersediaan angkutan umum di kota ini sangat minim, kecuali
ojek.
Objek wisata
yang Pertama kali yang ingin saya kunjungi di Bangka yaitu pantai, maklum di
Palembang tidak ditemui yang namanya pantai kecuali Sungai Musi. Objek wisata
pantai di kota Muntok yang saya kunjungi yaitu pantai Asmara dan Pantai Batu
Rakit. Lokasi pantai tersebut berdekatan dan tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung
kalian, sehingga tidak terlalu sulit untuk mengunjungi pantai tersebut dalam
satu hari.
Pantai Asmara
Pantai Batu Rakit
Untuk urusan
kuliner di pantai Asmara dan pantai Batu Rakit kita bisa makan otak-otak dan
pempek panggang dengan minum air kelapa muda atau teh botol, jam buka warung
yang ada di pantai ini pada sore hari, pada waktu inilah pantai ini sangat
ramai di kunjungi warga Kota Muntok.
Di sebelah
pantai Asmara ada sebuah Menara Mercusuar yang berdiri dengan gagah dan menjulang
tinggi kurang lebih 65 m dan dibangun pada tahun 1862 dengan perpaduan warna
putih dan merah. Untuk naik ke atas menara mercusuar kita dikenakan biaya 5
ribu.
![]() | |
Menara mercusuar Tanjung Kalian, Muntok |
Dan juga ada sebuah monumen peringatan
kepahlawanan dan pengorbanan korps perawat angkatan darat Australia di Pulau
Bangka pada saat Perang Dunia ke – 2 tahun 1942 – 1945.
Di kota Muntok juga terdapat bangunan – bangunan
bersejarah yang patut kita kunjungi yang pertama yaitu Wisma Ranggam, yang
menurut Pak Edy Rasidi seorang penjaga rumah tersebut menuturkan bahwa rumah
tersebut tempat pengasingan Soekarno dan cukup lama di diami oleh Soekarno,
serta salah satu tempat penting dalam penyusunan strategi perjuangan untuk
melawan Belanda. Koleksi yang dimiliki rumah tersebut tidak terlalu lengkap,
hanya ada beberapa foto dan barang yang memperlihatkan sejarah dan perjalanan
Soekarno di Muntok.
Wisma Ranggam
Bangunan bersejarah yang kedua yaitu Masjid Jami
dan Kelenteng Kong Fuk Miau yang bersebelahan dan berloksi di pusat Kota
Muntok, Masjid Jami merupakan Masjid tertua di kota Muntok
![]() |
Masjid Jami |
![]() | |
Kelenteng Kong Fuk Miau |
![]() | |
Pintu Masuk |
![]() | |
Bangunan Utama |
Bangunan bersejarah
yang ke tiga yaitu Rumah Mayor China yang tidak begitu jauh jaraknya dari
Masjid Jami dan Kelenteng Kong Fuk Miau. “Rumah Mayor China dibangun pada tahun
1834, merupakan kediaman Chung A Tiam, Mayor kedua yang diangkat oleh
Pemerintah Belanda sebagai kepala masyarakat China. Bangunan utama rumah mayor dipengaruhi
arsitektur Eropa dengan pilar-pilar besar. pada pintu masuk terdapat 2 relief
Shisa, the guardian lions” (sumber : http://portal.bangkabaratkab.go.id).
Namun sayang, saya tidak bisa masuk ke rumah tersebut dan hanya bisa melihat
dari luar pagar saja.
bersambung.....